Entri Populer

Minggu, 20 Februari 2011

Apalah Arti ABATASA?

"dikasih nama Faza aja" kata bude Rita, direktur ABATASA disebuah sore. 
"kan mas Habib udah dipake buat nama home stay"..
Hihihi..begitulah obrolan santai dua ibu-ibu pendiri ABATAS (seeehhh) saat mulai berembuk nama buat calon perpustakaan anak di kampung Ponggalan.
Tapim berhubung bunda-nya dek Faza ndak pengen anaknya jadi seleb (halah), jadinya nama perpusnya pake label "Rumah Baca ABATASA".
Rumah Baca, karena pengen perpustakaan nanti bisa membuat anak-anak jadi betah serasa "rumah" sendiri. santai tapi mencerdaskan.
ABATASA, adalah ejaan kosa kata saat belajar membaca Al Qur'an. sebuah harapan agar bisa menjadi wahana anak-anak mengeja ilmu-ilmu kebaikan. yang bisa jadi bekal dunia akhirat.
ABATAS juga akronim dari Aku Baca Tahu Segala. "doktrin" agar anak-anak yang datang terus terobsesi membaca.jadi pecandu buku..
yah begitulah obsesi ABATASA dibuat.
Semoga bisa terus terjaga obsesinya dan benar-benar menjadi rumah yang mencerdaskan untuk anak-anak dikampung kami..

rumah baca-obsesi lama

punya rumah baca...hmm itu sudah menjadi cita-cita lamaaaa sekali.
berawal dari pengamatan setiap sore melihat anak-anak kecil lumayan banyak yang selalu menghiasi dunianya dengan bermain. trenyuh karena terkadang sarana bermain mereka sangat sederhana dan apa adanya. tanpa tujuan edukatif yang jelas. duuhhh...kira-kira apa ya yang bisa dibagikan buat mereka..
Dan taraaaa...setelah ngobrol sana sini sama tetangga sebelah (plus tetangga paling setiaaa) akhirnya sejak tengah tahun 2010 mulai deh proses penyiapan. mulai dari buat setting tempat baca, ngumpul2 buku, cari ilmu pengelolaan sampe cari rak yang bisa buat majang.
Lamaanyaaa...hufff betul betul. ternyata menjaga obsesi dan terus berjuang mewujudkan itu enggak semudah bayangan. ada saja alasannya :).
yang pertama tentu menjaga semangat. beuh susah betul. kadang berjuang empat lima tapi kadang letoy juga. apalagi yang namanya semangat cari donatur buku atau money ditengah kondisi tubuh lagi berbadan dua sama baru punya baby..teriak SEMANGKOOOOK terus deeh!
yang kedua, biasa sih masalah dana. karena ternyata membuat dan mengoperasionalkan taman bacaan itu enggak enggak sedikit. mana yang namanya buku anak-anak itu selangit harganya.apalagi yg full color..
yang ketiga bisa nyediakan waktu. secara sebagai aktipis rumahan dan luar rumahan enggak mudah juga menyediakan time khusus buat ngurusin. belom dibuka aja udah khawatir kira-kira ngurangin waktu istirahat enggak ya...hihihi. belum kalo fazaa pengen bobo trus rumah rame banyak anak-anak mau baca...akhirnya dengan pertimbangan sana sini diputuskan deh pembukaan nunggu usia faza udah 6 bulan.dan ternyata lewat 6 bulan juga belum buka..:(
yang keempat, dan ini juga rumit adalah menyiapkan diri untuk berbagi dan membuat rumah yang terbuka buat siapa saja. uhm ini butuh diskusi keluarga yang enggak pendek. kesiapan mental plus kesabaran. maklum aja deh yang namanya tamu apalagi anak kecil enggak bisa diusir. sekali merasa nyaman ya dolaaan teruss.
tapi its oke..
dan akhirnya... 15 Februari 2011 jadi hari bersejarah dibukanya Rumah Baca ABATASA.
sekaligus sebuah kado buat anakku faza yang tepat berusia 7 bulan. sebuah kado harapan agar kedepan anakku pun punya intuisi untuk terus berbagi dengan sesamanya.
Amin...